Perih itu lalu
datang sebentar
sudah itu berlalu
tinggalkan pedih dan ragu akan maknamu
dan ketika perih itu lalu
datang kembali
menyapamu dan enggan berlalu
pedih dan ragu menamparmu
goresan mendalam menitikkan air matamu
membasah-menyeka pelangi matamu
dan aku terpaku dengan linang airmataku
rasakan pedihmu di segenap jiwa ragaku
(inget waktu sakitmu, 100508)
Sakit memang terasa tidaklah menyenangkan.
Tp di dalamnya berjuta makna dpt bicara.
Ada dialog raga dan jiwa kt. Ada diskusi indah, sharing, pun umpatan dan kemarahan.
Yg pasti, ktk dalam sakit dan ketidakbermaknaan, temukan cinta yg menyapa. Di sanalah cinta yg sesungguhnya.
thanks ... btw i feel that.
sakit ini akan hambar dengan sendirinya ketika cinta menyapa. hehehe.
ah Bu Diyan mengapa puisinya sedih?
bikin yang ceria lagi dong
eh ini pendapat pribadi yang diamini Jendral Tian Feng 'sejak dahulu begitulah cinta deritanya tiada berakhir'
*halaah sudah kehabisan bahan komen nih* :D
iya pak tomi. mang lagi sedih hiks.