patahan jiwa

Author: breena


Patahan Jiwa

Dalam satu garis yang lurus tanpa kelok,
Aku berjalan
Memadukan dua jiwa yang lama terpisah ruang dan masa
Menyatukan keping2nya yang koyak

Tiap kali lelahku menyapa nyeriku,
Aku rindukan kelokan,
Bahkan tak jarang ingin berbalik arah
Atau sekadar berhenti, akhiri semua langkahku

Dan ketika kutatap redup sinarmu di ujung garisku
Aku slalu akan bangkit buatmu
Dengan mudah kulupai lelah nyeriku
Dan aku akan tegar, menggariskan garis kita

(Lagi kangen, 040608)

 

1 Response to “patahan jiwa”

  1. Anonim

    Meniti hari
    Tiap detik, menit, jam
    Selalu saja sama
    Tiada yang berubah
    Tentu saja
    Tiap problema
    Silih berganti saja
    Bak irama gendang
    Kadang dahsyat menggema
    Kadang lembut merayu
    Semua terus berulang dan berlalu
    Sesuka si penabuh
    Mengapa...
    Kau tempakan semua pelajaran
    Yang belum saja ku mengerti
    Kau berikan semua kekurangan
    Kekalutan
    Kegelisahan
    Ketakutan
    Namun demikian
    Tiada pernah kau tinggalkanku
    Dalam setiap sedihku
    Ada saja setetes madu
    Penawar sedihku


Leave a Reply